KONSULTAN PENYUSUNAN KAMUS KOMPETENSI
Kamus Kompetensi dalam Implementasi Manajemen Sumber daya manusia (MSDM)
A. Latar Belakang
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, mengatakan bahwa dari 4,7 juta Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebanyak 95% PNS tidak kompeten, dan hanya 5% memiliki kompetensi dalam pekerjaannya (Harian Umum Pikiran Rakyat, Kamis 1 Maret 2012).
B. Apa itu Kompetensi ?
Kata “kompetensi” memiliki pengertian menyoroti aspek dan penekanan yang relatif berbeda. Kompetensi memiliki pengertian yang sama dengan capability (kemampuan). Seseorang yang kompeten adalah yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian untuk melakukan sesuatu secara efisien dan efektif.
Mengingat banyaknya pengertian kompetensi yang dikemukakan dalam kamus dan juga oleh para ahli, berikut ini diuraikan beberapa pengertian kompetensi :
Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, pengertian kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal;
Menurut David Mc.Clelland, kompetensi adalah karakteristik yang mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap atau dapat memprediksikan kinerja yang sangat baik.
Selanjutnya David Mc.Clelland berpendapat bahwa kompetensi ini ibarat “gunung es”
diimana keterampilan dan pengetahuan membentuk puncaknya yang berada di atas air. Bagian yang dibawah permukaan air tidak terlihat dengan mata, namun menjadi fondasi dan memiliki pengaruh terhadap bentuk dari bagian yang berada di atas air. Peran social dan citra diri berada pada bagian “sadar” seseorang, sedangkan bakat/sifat dan motif seseorang berada adalah di alam “bawah sadar”nya
C. Mengapa Kamus KOMPETENSI penting?
Tuntutan jaman yang semangkin komfetitif mengharuskan kita untuk meningkatkan kompetensi kita. Demikian juga SDM tenaga kerja dalam organisasi sehingga kompetensi baiknya di masukkan ke dalam sistem manajemen sumber daya manusia. Misalnya persyaratan jabatan merupakan bagian dari uraian jabatan ( Jobs disc), yang dapat menggali dan menampilkan informasi yang berhubungan dengan persyaratan akan minimal pendidikan, pengalaman sebelumnya, training dan skill. Tetapi seiringnya berjalannya waktu dalam kenyataannya tidak dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan2 SDM.
Pada kesempatan ini, kami menawarkan konsep kompetensi yang terintegrasi ke dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM), keuntungan yang dapat diperoleh menurut spencer and spencer apabila ditarapkannya sebuah jabatan berbasis kompetensi adalah semua jabatan dalam organisasi dapat di ukur dengan ukuran kompetensi yang sama. Yang membedakan jabatan satu dengan jabatan lainnya hanyalah tingkat kompetensi yang yang dibutuhkan oleh masing2 jabatan tersebut.
Bukan saja masalah karir jabatan menjadi lebih mudah dalam implementasinya tetapi juga instrumen MSDM yang lain juga akan semangkin terstruktur juga terukur apabila konsep kamus kompetensi ini terintegrasikan ke MSDN. Tingkat kompetensi individu pemegang jabatan juga dapat diukur dengan baik, yang erat kaitannya dengan karir dari setiap Siindividu kedepan, berikut apa kekurangannya dalam menduduki sebuah jabatan dalam organisasi, juga apa solusi yang di berikan organisasi untuk mengatasi kekurangannya tersebut dan masih banyak lagi keuntungan lain yang dapat di ambil oleh organisasi dalam penyusunan kamus kompetensi ini (kompetensi terintegrasi kedalam MSDM).
C. Jenis-jenis Kompetensi
1. Kompetensi Manajerial (managerial competence) adalah kompetensi yang berhubungan dengan berbagai kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menangani tugas organisasi. Kompetensi manajerial meliputi kemampuan menerapkan konsep dan teknik perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi kinerja unit organisasi.
2. Kompetensi Sosial (Social Competence), yaitu kemampuan melakukan komunikasi yang dibutuhkan oleh organisasi dalam pelaksanaan tugas pokoknya. Hal ini dapat terlihat dari di lingkungan internal seperti memotivasi SDM dan atau peran serta masyarakat guna meningkatkan produktivitas kerja, atau yang berkaitan dengan lingkungan eksternal seperti melaksanakan pola kemitraan, kolaborasi dan pengembangan jaringan kerja dengan berbagai lembaga dalam rangka meningkatkan citra dan kinerja organisasi.
3. Kompetensi intelektual/Strategik (intellectual / strategic competence), yaitu kemampuan untuk berpikir secara strategic dengan visi jauh ke depan. Kompetensi intelektual ini meliputi kemampuan merumuskan visi, misi, dan strategi dalam rangka mencapai tujuan organisasi sebagai bagian integral dari pembangunan Nasional, merumuskan dan memberi masukan untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang logis dan sistematis.
D. 5 (lima) karakteristik dasar kompetensi, meliputi :
Motif (motive), sesuatu yang secara terus menerus dipikirkan atau diinginkan oleh seseorang yang menyebabkan adanya tindakan. Motif ini menggerakan, mengarahkan dan memiliki perilaku terhadap tindakan tertentu atau tujuan dan berbeda dari orang lain;
Sifat (traits), karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi dan informasi
Konsep pribadi (self concept), perilaku, nilai dan kesan pribadi seseorang
Pengetahuan (knowledge), informasi mengenai seseorang yang memiliki bidang substansi tertentu;
Keterampilan (skill), kemampuan untuk melaksanakan tugas fisik dan mental tertentu.
Silahkan menghubungi kami:
SIEN CONSULTANT
Mobile : 0818-480 825 | 0811-299 646
Tags: bakat, jabatan, kemampuan, kepemimpinan, kompetensi, konsep diri, leadership, manajerial, skill