KONSULTAN 5S
Monday, January 27th, 2014Silahkan menghubungi kami untuk konsultasi 5 S di no : 08119779908
IMPLEMENTASI “5S” DI LINKUNGAN KERJA
Banyak perusahaan di Indonesia mulai menarapkan konsep manajemen dengan pendekatan baru dalam upaya meningkatkan daya saingnya dalam menghadapi persaingan di pasar global seperti sekarang ini. Misalnya total quality management, ISM Code, CE Marking, ISO 9001, Quality Control Circle, HR Sistem, Sistem Manajemen kinerja sengan “ Malcolm Baldrigde” , Balance ScorCard, Jobs Greading, Analisa jabatan, ISO 50001, website design, website optimasi, dan lain sebagainya.
Semua konsep atau sistem tersebut tentunya bertujuan baik dan penentuan yang sangat selektif oleh perusahaan yang dimana bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang di hadapi oleh perusahaan yang bersangkutan. Tetapi banyak sekali implementasi dari konsep-konsep tersebut mengalami kesulitan, bahkan di beberapa perusahaan sempat terhenti sama sekali.
Salah satu penyebab utamanya kegagalan implementasi sistem tersebut adalah rendahnya daya serap anggota organisasi untuk menarapkan perubahan-perubahan tersebut. Misalnya , tingkat disiplin yang rendah, areal kerja yang berantakan, tidak terbiasa dengan sistem kerja dan prosedur, tingkat control yang rendah dari atasan dan lain-lain. Bahkan beberapa pakar mengatakan penyebab dari kegagalan dalam penarapan sistem tersebut karena budaya kerja yang ada masih budaya pertanian (tradisional), belum budaya industri (modern).
Oleh karena itu, sebelum menarapkan konsep-konsep sistem seperti tersebut diawal, maka ada baiknya di tanamkan dahulu budaya industri melalui penarapan 5S. memang pada awalnya pendekatan ini di terapkan di jepang, tetapi dalam kenyataannya 5S merupakan kunci sukses jepang dalam mentransformasi industrinya menjadi industri kelas dunia hingga sekarang.
5S pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan penataan dan kebersihan tempat kerja. Sebab, kondisi lingkungan kerja mencerminkan perlakuan seseorang terhadap pekerjaannya juga perlakuan terhadap pekerjan ini mencerminkan sikapnya pekerjaan itu sendiri.