JOB Profile is KEY of Human Resource Management
Monday, November 25th, 2013Human Resouces Managemet: JOBS PROFILE
Rality Show Yang mana banyak memiliki skenario cerita yang sama. Inilah yang sedang marak di acara televisi. Contestan di bagi menjadi Beberapa group dan dengan target untuk menyelesaikan Tugas yang di tetapkan oleh sutradara. Proses tersebutlah menjadi inti dari reality show itu sendiri. Salah satu faktor terbesar yang di temukan penyebab kekalahan adalah tidak adanya pembagian Tugas yang jelas dari tim contestan itu sendiri. Akibatnya ada Beberapa orang yang mengerjakan sebuah pekerjaan yang sama tetapi ada juga pekerjaan yang terbengkalai dan terakhir masing-masing contestan yang saling menyalahkan satu dengan yang lain, intinya adalah hasil maksimal,
Pembagian Tugas ini dalam konteks organisasi di sebut dengan JOB Profile (uraian Jabatan). Peran Job Profile di sini sangat pital dalam operational. Tanpa adanya job profile, tidak aka nada kejelasan Tugas dan tanggungjawab. Dampak dari ketidakjelasan Tugas antara lain adalah adanya Tugas yang terbengkalai, peluang untuk terjadi komplik antar divisi/individu karena Tugas dan wewenang yang bertabrakan ataupun karena ketidak merataan Tugas.
Hal ini menyebabkan anggota organisasi merasakan ROLE AMBIGUITY ( tidak jelas peranannya dalam organisasi atau bisa juga Role Conflict (rangkap Jabatan). Job profile dapat kita kelompokkan menjadi dua katagori, Yaitu:
- Analisa Jabatan, Analisa jabatan merupakan metode di mana nara sumber yang dalam membangun Job Profile adalah pemangku jabatan itu sendiri. Di mana pemangku jabatan itu di mana untuk merincikan tugas-tugas hariannya yang kemudian akan di komplikasikan dengan Job Profile. Tetapi kelemahan dari metode ini adalah Job profile yang di peroleh di dasarkan semata pada tugas harian di lapangan, bukan pada tugas yang seharusnya di kerjakan di lapangan.
- Desain Jabatan, metode disain Jabatan adalah kebalikan dari analisa jabatan. Sumber data disain jabatan di dapatkan dari Subject matter expertise ataupun dari atasan pemangku jabatan. Dengan demikian, job profile yang di dapatkan berisi tugas yang seharusnya di lakukan oleh pemangku jabatan. Sehingga metode inilah yang paling ideal sehingga terkadang tidak sesuai dengan tugas-tugas yang actual yang sebenarnya di lakukan apalagi apabila sebuah organisasi telah lama beroperasi dengan tanpa adanya job profile yang baku.